Open Campus Car
Aku punya banyak nama panggilan. Sering disebut ‘mobil kampus’. Kadang2 juga dipanggil ‘odong odong kampus’. Malah kata seorang dosen langgananku yg sering ke luar negeri, di universitas sana disebut ‘campus car’ atau ‘cam bus’. Bagi ku tak penting apa panggilanku. Tetapi aku bangga dengan tugasku dapat mengantarkan mahasiswa, tendik dan dosen ke dan dari fakultas masing-masing.
Kini aku sudah hampir setahun diliburkan. Tak ada aktifitas. Tak ada perjalanan keliling kampus. Aku tergolek tak bergerak di garasi yang dingin di kampusku. Hanya sesekali si akang mitra ku, sang supir kampus membersihkan muka ku yg kusam, dan dengan rutin merawat dan menghidupkan mesinku walau tak sambil bergerak. Sebenarnya aku ingin berjalan, berkeliling kampus. Bergembira bersama mahasiswa dan mhsiswi. Walau hanya beberapa menit bersamaku. Sungguh aku rindu bersama para mhswa/i, tendik, atau dosen yg memerlukan jasa layananku.
Ketika covid 19 belum melanda kampus. Rutinitas kami sangat menyenangkan. Setiap pagi kami sering mendengar celotehan gembira mhswa/i. Ada ungkapan ceria, ada canda. Dan ada pula ungkapan duka. Aku pun terbiasa dengan harum parfum yang macam2. Dari mulai parfum yg harum semerbak sampai parfum yg aneh menyengat.
Begitulah sehari-hariku. Berbakti dan berkhidmat utk membawa penumpang dari mulut gerbang sampai ke depan fakultas sekeliling kampus. Celoteh para pengguna, mahasiswa/i juga variatif. Ada yg ingin segera masuk kelas dan memuji dosen kebanggaannya, tak sedikit yg ngomongkeun dosennya yg judes atau jutek. Aku hanya menyimak dlm diam. Sering politik dan kebijakan kampus sering terdengar sayup sayup dari obrolan mereka. Ada yg gundah karena masa studi yg hampir habis, atau putus pacaran dg kakak kelasnya atau karena UKT yg naik padahal kiriman uang dari ortu tak pernah berubah. Aku rindu canda ceria mereka baur dengan cerita sendu lainnya. Aku juga kadang bertanya dlm hati, dimana mereka sekarang dan bagaimana keadaan mereka. Ah semoga baik2 saja.
Sesekali aku juga sering dipanggil bila ada tamu istimewa datang ke kampusku. Aku bangga ketika Pimpinan kampus duduk bersanding dengan tamu istimewa ini. Ku bawa mereka keliling kampus asri yg rindang, hijau dan sejuk ini. Aku sangat tersanjung mendengar ungkapan mereka, “it is a fantastic campus with an open nice campus car”. Aku hanya bisa menerka nerka. Mungkin mereka bahagia bersama ku walau hanya sebentar saja.(Dinn Wahyudin, Dosen Departemen Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP dan Prodi Pengembangan Kurikulum SPS)