Mahasiswa Teknologi Pendidikan mengikuti program pertukaran mahasiswa (student Exchange) di Malaysia dan Thailand. Program pertukaran mahasiswa dengan nama International Wonderful Education 2019 yang diselenggarakan oleh TENEO organisasi non-pemerintah yang memfokuskan perhatian pada bidang pendidikan berlangsung selama tujuh hari.

Tujuan dari peturan ini adalah untuk mengeksplorasi bagaimana pendidikan dan kebudayaan di Malaysia dan Thailand. Menurut Abid Khofif Amri Shidqi mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan yang berkesempatan mengiuti program ini sempat mengunjungi KBRI yang ada di Malaysia. Saat berkunjung ke KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) salah satu Divisi Pendidikan menyampaikan, Malaysia dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk melanjutkan studi Magister. Hal tersebut dikarenakan perkembangan pendidikan yang pesat dan kualitas pendidikan yang bertaraf internasional. Dengan beberapa testimoni tersebut, cukup meyakinkan saya bahwa pendidikan di Malaysia memiliki kualitas yang lebih dibanding Indonesia.

Abid sangat terpukau dengan keadaan di Malaysia, dimana budaya disiplin masyarakat Malaysia patut diacungi jempol. Kondisi perkotaan Kuala Lumpur yang ramai tidak mengakibatkan kegaduhan, baik lalu lintas maupun aktivitas lainnya. Saya berhipotesis bahwa kondisi yang tertib tersebut diciptakan karena penggunaan kendaraan motor sangat minim. Bahkan motor yang melintas dapat dihitung dengan jari. Penunjang ketertiban lainnya adalah bus gratis bagi masyarakat. Bus kota gratis dengan jumlah yang banyak ternyata mampu menarik minat masyarakat untuk melupakan penggunaan motor. Hal ini menjadi salah satu teladan yang patut dicontoh Indonesia dalam mengatasi lalu lintas yang masih belum tertib.

Program ini sangat memberikan kesan yang berarti bagi Abid, dimana dirinya dapat bertemu dengan teman – teman delegasi lain yang memilik pengalaman internasional yang memukau. Satu dari mereka pernah studi di US selama satu tahun dengan beasiswa. Satu dari mereka juga akan pergi ke Jepang dalam 2 bulan kedepan karena menerima penghargaan sebagai penulis karya ilmiah terbaik yang diselenggarakan oleh salah satu lembaga di Jepang. Bahkan, ada dari mereka yang di tahun 2018 sudah menjelajahi 8 negara karena prestasinya. Luar biasa!

Semoga mahasiswa Teknologi Pendidikan lainnya berkesempatak mengikuti program student exchange. Aamiin.