Desa Adat Gelar Alam Menjadi Lokasi Terakhir Produksi Video Tim PkM Jelajahiku Prodi Tekpend

Assalamu’alaikum Wr. Wb. Kepada mahasiswa/I di lingkungan kampus Universitas Pendidikan Indonesia. Hallo #SalamKreatif, Alhamdulillah, kami informasikan kepada seluruh mahasiswa dan para dosen di lingkungan Program Studi Teknologi Pendidikan, bahwa 4 mahasiswa Teknologi Pendidikan dan 1 mahasiswa Manajemen Pemasaran Pariwisata menjadi salah satu tim yang lolos didanai oleh Simbelmawa pada ajang kompetisi Program Kreativitas Mahasiswa skema Video Gagasan Konstruktif (PKM-VGK) sebesar Rp. 7.000.000 dan dukungan pihak perguruan tinggi sebesar Rp. 2.000.000 untuk kebutuhan pelaksanaan PKM dari tahap pra produksi, produksi, hingga pasca produksi. Judul tim PKM-VGK ini yaitu, “Jelajahiku: Inovasi Layanan Pariwisata Berbasis Teknologi Inklusif sebagai Upaya Meningkatkan Eksistensi Wisata Desa Adat”. Gagasan Jelajahiku dilatarbelakangi oleh keresahan para warga adat dan khususnya para tour guide di desa adat terkait para pengunjung yang tidak mentaati aturan adat dan menyalahgunakan informasi yang disebarkan melalui media-media sarana informasi dan komunikasi yang tidak sesuai dengan informasi di desa adat. Sehingga terjadinya disinformasi dan miskonsepsi antara tour guide dan wisatawan. Tidak hanya itu peningkatan kunjungan ke desa adat dikarenakan adanya teknologi informasi yang semakin meningkat menyebabkan jumlah wisatawan lokal, asing, maupun penyandang disabilitas semakin bertambah. Lebih lanjut, 338 desa adat yang ada di Indonesia (Kemendikbud, 2023) belum mampu melayani wisatawan dengan maksimal. Baik pelayanan penyampaian informasi dan komunikasi dengan wisatawan asing dan penyandang disabilitas.

Tim Jelajahiku terdiri dari Muhammad Dito Yulianto sebagai ketua tim (Prodi Teknologi Pendidikan 2021), Fauziyah Tsania Rahmah (Prodi Teknologi Pendidikan 2021), Nushrotina Bayani (Prodi Teknologi Pendidikan 2021), Girsang Caroline Mary Kasih Karunia (Prodi Teknologi Pendidikan 2021), dan Naomi Imanuella Sihombing (Prodi Manajemen Pemasaran Pariwisata 2021) dengan dosen pembimbing Dadi Mulyadi, S.Pd.,M.T.

Melalui gagasan ini, yaitu integrasi teknologi berbasis inklusif dengan konten pembelajaran mengenai kebudayaan, Jelajahiku dapat meningkatkan ketertarikan wisatawan untuk belajar di desa adat mengenai kebudayaan, pengetahuan tradisional, kesenian, dan kearifan lokal. Jelajahiku ikut berkontribusi dalam menjaga warisan budaya dan memperkenalkan salah satu upaya dalam penyediaan teknologi masa depan yang lebih inklusif. Jelajahiku hadir dengan pandangan bahwa setiap manusia memiliki hak untuk mendapatkan pengelaman dengan makna yang sama besarnya ketika mengunjungi desa adat. Mulai dari wisatawan lokal, wisatawan asing, teman tuli, dan pengunjung tuna netra.

Selanjutnya tim Jelajahiku sudah mengunggah laporan kemajuan dan video luaran sementara PKM-VGK pada channel youtube PKM VGK – Jelajahiku Techtourism dan konten publikasi melalui akun Instagram @jelajahiku.techtourism dengan link akun terlampir :

Youtube:  https://youtu.be/l5BTSWJVFIY?si=-ZRX0_LL-TaIIDrH

Instagram: https://instagram.com/jelajahiku.techtourism

  1. Desa Adat Cireundeu, Cimahi

Tim Jelajahiku sudah melaksanakan tahapan produksi video di Desa Adat Cireundeu yang berlokasi di Kota Cimahi. Pada tahap ini proses produksi video ditemani oleh Kang Yana selaku Ketua Kelompok Sadar Wisata di Desa Adat Cireundeu. Di Desa Adat Cireundeu ini kami melakukan proses shooting untuk kebutuhan video luaran dari PKM-VGK ini dengan mengambil beberapa video untuk memenuhi scene fenomena peningkatan jumlah wisatawan dan beberapa shotlist scene solusi pada video gagasan kami. Bapak Dadi Mulyadi, S,pd., M.T. turut serta dalam membimbing mahasiswa PKM-VGK untuk selalu mengawasi kegiatan mahasiswa dalam proses pengambilan video sesuai dengan asas pada pedoman PKM-VGK 2023.

Tim Jelajahiku sebelumnya sudah pernah mengunjungi Desa Adat Cireundeu untuk melakukan riset dan merampungkan proposal PKM VGK pada Februari 2023. Antusiasme tour guide di Desa Adat Cireundeu sangat terbuka untuk mendukung kegiatan PKM-VGK agar menjadi gagasan yang bisa di realisasikan ke depannya.

  • Desa Adat Naga, Kabupaten Tasikmalaya

Pada Jum’at tanggal 21 Juli 2023, tim Jelajahiku melakukan riset dan validasi penguatan ide ke Desa Adat Naga dengan mewawancara kepada beberapa tour guide dan Ketua Adat di Desa Adat Naga.  Pada proses nya tim Jelajahiku melakukan observasi serta berbincang dengan tour guide mengenai apa saja hal-hal yang dirasakan oleh para tour guide pada saat melayani para pengunjung. Tim Jelajahiku pun sudah mendapatkan izin untuk mengambil beberapa visual di Desa Adat Naga dengan mentaati segala aturan yang disampaikan oleh tour guide mengenai beberapa spot yang tidak boleh di dokumentasikan.

Setelah tim Jelajahiku melakukan validasi ide dengan tour guide dan ketua adat, tim Jelajahiku melanjutkan proses pengambilan video sesuai dengan arahan tour guide. Tidak hanya itu, beberapa wisatawan asing pun pada Jum’at, 21 Juli 2023 sedang melakukan kegiatan wisata di Desa Adat Naga. Tim sudah mendapatkan izin dari ketua adat dan wisatawan asing tersebut untuk didokumentasikan berupa video untuk memenuhi kebutuhan video gagasan konstruktif tim jelajahiku.

  • Desa Adat Gelar Alam, Kabupaten Sukabumi.

Pada tanggal 9-10 September 2023, Tim Jelajahiku mengunjungi Kasepuhan adat Gelar Alam untuk melakukan proses validasi ide dan pelaksanaan shooting video. Tim Jelajahiku melakukan proses shooting di Kasepuhan Gelar Alam dikarenakan landscape desa adat yang sangat sesuai dengan storyboard untuk dimunculkan kedalam sebuah video PKM-VGK. Tim Jelajahiku melakukan riset dan proses shooting di Kasepuhan adat Gelar Alam selama dua hari. Pada hari pertama kami melakukan riset dan perizinan pengambilan video kepada Ketua Adat Kasepuhan Gelar Alam yaitu Abah Ugi. Proses perizinan berlangsung selama dua jam dengan rincian pemaparan gagasan, perizinan, dan pemaparan dari “Jambatan” sebagai warga adat yang mengetahui tempat yang boleh di dokumentasikan dan penyampaian pengetahuan tradisional kepada tim Jelajahiku. Pada hari kedua tim Jelajahiku melaksanakan proses shooting dan ditemani oleh “Jambatan” untuk menceritakan beberapa hal yang berkaitan dengan Kasepuhan Gelar Alam.